Bangunan GOR tampak cukup megah dari kejauhan. Ada tulisan 'Gelanggang Olah Raga Kabupaten Kupang' sebagai penanda. Berita mengenai adanya korupsi dalam proyek pembangunan GOR sebesar Rp 11,6 miliar di Kupang tentu sangat mengkhawatirkan. Korupsi merupakan tindakan yang merugikan negara dan masyarakat secara umum, karena dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan kepentingan publik malah disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Keterlibatan Kadispora dan beberapa pihak lain dalam korupsi tersebut menunjukkan bahwa tindakan korupsi masih terjadi di berbagai level pemerintahan. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kelemahan dalam pengawasan dan penegakan hukum terhadap tindakan korupsi di Indonesia. Semua pihak yang terlibat dalam kasus ini harus diusut tuntas dan diberikan hukuman yang setimpal sebagai efek jera serta sebagai contoh bagi orang lain. Pemerintah daerah di Kupang harus segera mengambil langkah untuk memperbaiki sistem pengawasan dan kontrol dalam penyaluran dana pembangunan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Selain itu, pembaruan dalam perekrutan dan pemantauan pejabat di lingkungan pemkot juga sangat penting untuk mencegah terjadinya korupsi. Masyarakat juga harus ikut serta dalam mengawasi penggunaan dana publik agar korupsi bisa diminimalisir. Semua pihak harus bersatu dalam memberantas korupsi agar pembangunan di daerah bisa berjalan dengan transparan dan efisien. Sudah sepatutnya jika aparat penegak hukum serius menanganinya, serta memberikan hukuman yang setimpal agar kedepannya ada efek jera bagi oknum-oknum yang melakukan tindakan korupsi.