Loading...
Nurazmi tidak kuasa menahan tangisnya saat anaknya bernama Nahrassyiah Rahma Putri dipanggil dalam acara wisuda Universitas Lampung (Unila).
Saya merasa sangat sedih dan terharu saat membaca berita tentang Nahrassyiah, seorang ibu yang begitu gigih dan kuat untuk mewakili anaknya dalam acara wisuda Universitas Lampung (Unila) meskipun telah meninggal dunia dua bulan sebelumnya akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Kisah ini benar-benar menciptakan rasa haru dan kepedihan yang mendalam di hati saya.
Tindakan mengharukan dari Nahrassyiah ini menjadi contoh nyata tentang seberapa besar cinta seorang ibu kepada anaknya. Meskipun fisiknya tidak lagi bersama, namun semangat dan kasih sayangnya tetap terasa melalui perjuangannya untuk mewujudkan impian anaknya. Ia tidak hanya menjadi teladan yang kuat dan inspiratif bagi anaknya, tetapi juga bagi kita semua tentang kekuatan seorang ibu yang tidak pernah padam.
Kepergian Nahrassyiah akibat DBD juga menjadi pemicu bagi kita semua untuk semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang serius dan dapat berujung fatal jika tidak diobati dengan cepat dan tepat. Kita perlu menjadi lebih proaktif dalam memberantas sarang nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak terjadi penularan penyakit yang dapat mengancam nyawa seperti ini.
Meskipun Nahrassyiah telah tiada, namun semangat dan perjuangannya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia adalah sosok ibu yang penuh cinta dan pengorbanan, yang rela berkorban untuk kebahagiaan anaknya. Semoga keluarga yang ditinggalkannya diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi kehilangan ini, dan semoga Nahrassyiah mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya. Semoga berita ini juga bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih menghargai dan mencintai orang-orang terdekat kita selagi masih ada.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment