Kalender Bali 19 Mei 2024: Tidak Baik untuk Mengatapi Rumah



Loading...
Redite Umanis Menail atau Minggu 19 Mei 2024. Ala ayuning dewasa menurut penanggalan kalender Bali hari ini, di antaranya tidak baik untuk mengatapi rumah.
Saya merasa sangat prihatin setelah membaca berita tersebut. Kalender Bali yang menetapkan 19 Mei 2024 sebagai hari yang tidak baik untuk mengatapi rumah tentu sangat membawa dampak bagi masyarakat yang tinggal di Bali. Mengatapi rumah adalah bagian penting dalam pembangunan rumah, karena atap yang baik akan melindungi rumah dari berbagai cuaca buruk dan memastikan keamanan penghuni rumah. Dengan adanya larangan tersebut, tentu akan menyulitkan bagi mereka yang tengah membangun atau merenovasi rumah pada tanggal tersebut. Selain itu, kepercayaan terhadap kalender Bali juga masih kuat di masyarakat Bali. Hal ini dapat membuat masyarakat enggan untuk melanggar larangan tersebut karena takut akan membawa dampak buruk bagi rumah dan keluarga mereka. Namun, di sisi lain hal ini juga bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mencari keuntungan dengan menaikkan harga jasa pembangunan rumah di waktu-waktu tersebut. Selanjutnya, fenomena kalender Bali yang menetapkan tanggal-tanggal tertentu sebagai hari yang tidak baik sudah menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Bali. Sebagai bagian dari masyarakat yang menghormati tradisi dan kepercayaan tersebut, penting untuk memberikan pengertian dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keberagaman dalam kepercayaan dan memahami bahwa setiap kepercayaan memiliki nilai-nilai yang harus dihormati. Dalam hal ini, pemerintah setempat juga perlu turut berperan dalam memberikan sosialisasi dan pengarahan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga tradisi dan kepercayaan, namun juga penting untuk tidak terpaku pada hal-hal yang bersifat supranatural dan berpotensi merugikan. Dibutuhkan pendekatan yang bijak dan seimbang antara menjaga tradisi dan kepercayaan dengan rasionalitas dan kebutuhan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir, di era globalisasi seperti saat ini, penting untuk selalu membuka pikiran dan berpikir secara kritis terhadap segala hal, termasuk kepercayaan dan tradisi yang telah ada sejak lama. Sementara kita tetap menghormati dan menjaga kepercayaan tersebut, kita juga perlu terbuka terhadap hal-hal baru yang dapat membantu kita berkembang dan memperbaiki kehidupan. Semoga kejadian ini menjadi awal untuk refleksi bersama tentang bagaimana kita bisa lebih bijak dan cerdas dalam menjalani kehidupan, seiring dengan mempertahankan kearifan lokal dan tradisi yang telah turun-temurun.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment