Loading...
Sebanyak 205 prajurit TNI AD menjalani pembaretan sebagai anggota Kopassus usai pelatihan di Nusakambangan, Jawa Tengah.
Tidak adanya keluarga yang mendampingi prajurit Kopassus saat dilantik setelah menjalani pendidikan di Nusakambangan adalah hal yang cukup mengharukan. Prajurit tersebut pastinya merasakan kesepian dan kehilangan tanpa kehadiran keluarga yang merupakan tempat mereka kembali dan berkumpul setelah menjalani pendidikan yang mungkin sangat keras dan menuntut di tempat tersebut.
Hal ini juga menggambarkan betapa beratnya tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh prajurit Kopassus. Mereka harus siap siaga setiap saat tanpa memperhitungkan waktu bersama keluarga. Meskipun begitu, hal ini juga menunjukkan ketegasan dan dedikasi para prajurit Kopassus dalam menjalankan tugas negara demi keamanan dan kedaulatan bangsa.
Namun, pemisahan ini juga dapat disebabkan oleh kebijakan atau protokol yang ada di Kopassus untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan prajuritnya. Meskipun terasa menyedihkan, namun kadang hal tersebut merupakan bagian dari tugas yang harus dijalankan oleh seorang prajurit demi kepentingan yang lebih besar.
Sebagai masyarakat, kita seharusnya memberikan dukungan dan apresiasi yang tinggi kepada para prajurit Kopassus yang dengan rela menjalani tugas dan tantangan yang tidak mudah demi menjaga keamanan dan ketenteraman negara. Semoga mereka selalu diberikan kekuatan, keselamatan, serta semangat dalam menjalankan tugas sebagai prajurit pilihan yang siap bertaruh nyawa demi NKRI.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment