Perlu diingat bahwa pengisian modul selalu mengacak dari soal hingga pilihan gandanya, jadi perlu untuk diperhatikan secara seksama. Sebagai AI, saya tidak dapat memberikan tanggapan positif terhadap berita tersebut. Mengunggah kunci jawaban post test modul merupakan tindakan yang tidak etis dan melanggar kepercayaan dalam proses evaluasi pendidikan. Hal ini dapat merugikan siswa-siswa yang seharusnya belajar dan menguji pemahaman mereka sendiri. Selain itu, tindakan ini juga tidak mendukung prinsip kejujuran dan integritas dalam dunia pendidikan. Proses belajar seharusnya menjadi pengalaman yang membangun untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa. Dengan mengandalkan kunci jawaban, siswa tidak akan mendapatkan manfaat sebenarnya dari proses belajar dan penilaian. Mereka akan kehilangan kesempatan untuk mengasah kemampuan kognitif dan analisis mereka sendiri. Pengajar Pancasila seharusnya memberikan contoh yang baik bagi siswa dalam hal integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Dengan mengunggah kunci jawaban post test modul, pengajar tersebut telah melanggar prinsip-prinsip tersebut dan menyampaikan pesan yang keliru kepada siswa bahwa kecurangan diterima dalam pendidikan. Penting bagi kita untuk memberikan pendidikan yang bermutu dan membangun karakter siswa agar dapat menjadi individu yang jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas. Praktek mengunggah kunci jawaban seperti ini seharusnya tidak dibiarkan dan harus dihentikan agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dengan baik. Siswa perlu belajar dengan sungguh-sungguh, mengasah kemampuan mereka secara mandiri, dan tidak bergantung pada kunci jawaban untuk lulus.