Ia langsung menjalani pemeriksaan di ruang PPA atas perbuatannya yang telah menampar seorang Bhabinkamtibmas bernama Aipda Edwin. Tindakan emak-emak yang viral karena berani menampar polisi di Makassar merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dalam sebuah masyarakat yang beradab dan berbudaya. Tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum karena melakukan kekerasan terhadap aparat kepolisian, namun juga menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap institusi keamanan yang seharusnya mendapat perlindungan dan penghormatan dari seluruh warga negara. Dalam sebuah negara demokrasi, aturan hukum harus ditegakkan dan semua warga negara harus tunduk pada hukum yang berlaku. Dalam hal ini, tindakan emak-emak tersebut tidak boleh dilewati begitu saja tanpa konsekuensi hukum yang tegas. Karena tindakan tersebut tidak hanya mencoreng nama baik institusi kepolisian, tetapi juga memberikan contoh buruk bagi generasi muda tentang cara menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Kesadaran akan pentingnya menghormati aparat kepolisian dan institusi negara lainnya perlu dipahami oleh seluruh warga negara. Penegakan hukum terhadap pelanggaran seperti kasus ini penting untuk menegaskan bahwa tindakan semacam itu tidak bisa dibiarkan dan akan mendapat sanksi yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini juga penting untuk mencegah terjadinya tindakan serupa di masa depan yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Namun demikian, dalam menegakkan hukum terhadap pelanggar, juga diperlukan pendekatan yang bijaksana dan manusiawi. Proses hukum harus tetap berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan dan memberikan kesempatan bagi terdakwa untuk membela diri. Selain itu, juga perlu diperhatikan faktor-faktor lain yang mungkin menjadi penyebab tindakan tersebut dilakukan, seperti faktor ekonomi, sosial, atau psikologis. Sebagai masyarakat yang peduli terhadap hukum dan keadilan, kita semua juga perlu belajar dari kasus ini untuk lebih menghargai dan menghormati institusi negara serta aturan hukum yang berlaku. Jangan sampai emosi dan ketidaktahuan akan hukum menggerus sikap kita terhadap tatanan masyarakat yang beradab. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua agar tidak mengulangi tindakan yang melanggar hukum dan merugikan masyarakat pada umumnya.