pengkaji budaya popular UM Surabaya, Radius Setiyawan, mengungkapkan kasus tawuran yang kerap terjadi merupakan sesuatu hal yang kompleks Saya sangat prihatin dengan maraknya tawuran pelajar yang kembali terjadi, karena hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga ketertiban dan kerukunan di masyarakat. Kabar ini juga menggambarkan bahwa masih terdapat permasalahan di kalangan generasi muda yang perlu segera ditangani. Kritik yang dilontarkan oleh Dosen Universitas Negeri Surabaya (UM) terkait minimnya ruang publik untuk generasi Z juga menjadi bahan perenungan bagi kita semua. Ruang publik yang nyaman dan aman sangat diperlukan untuk memberikan ruang bagi generasi Z dalam berekspresi dan berinteraksi dengan sesama. Kurangnya ruang publik yang memadai juga dapat memicu terjadinya tawuran pelajar karena minimnya tempat yang dapat mereka kunjungi untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik. Sebagai masyarakat, kita harus bersama-sama memikirkan solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Pendidikan nilai-nilai moral dan disiplin harus diperkuat di lingkungan pendidikan, serta pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan perlu berperan aktif dalam menyediakan ruang publik yang aman dan nyaman bagi generasi Z. Dengan demikian, diharapkan tawuran pelajar dapat diminimalisir dan generasi muda dapat tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa terpengaruh oleh kekerasan dan kenakalan remaja.