Pembongkaran rumah dengan buldozer tersebut terjadi di Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tentu saja saya sangat terkejut dan prihatin ketika membaca berita tersebut. Tindakan anak yang tega merobohkan rumah orangtuanya dengan menggunakan buldozer merupakan tindakan yang sangat kejam dan tidak pantas dilakukan oleh seorang anak terhadap orangtuanya sendiri. Rumah adalah tempat berlindung bagi setiap individu dan merupakan wujud kasih sayang dan perjuangan orangtua dalam membesarkan anak-anaknya. Masalah warisan memang seringkali menjadi pemicu konflik di antara keluarga, namun hal tersebut seharusnya dapat diselesaikan dengan cara yang bijaksana dan damai. Menggunakan kekerasan fisik untuk menyelesaikan masalah hanya akan menimbulkan kerugian besar, tidak hanya secara materi tetapi juga secara emosional. Selain itu, sikap anak yang tega merobohkan rumah orangtuanya menunjukkan ketidaksabarannya dalam menghadapi permasalahan dan ketidakmampuannya untuk mengendalikan emosinya. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga hubungan keluarga dan menyelesaikan masalah dengan cara yang bijaksana dan penuh rasa kasih sayang. Saya harap kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu menghargai orangtua dan menjaga hubungan keluarga dengan baik. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang dan semakin banyak yang menyadari pentingnya nilai-nilai kekeluargaan dalam kehidupan sehari-hari. Mendukung serta memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami konflik dan bisa memberikan solusi yang tepat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.