IRT ungkap kelakuan mantan suaminya saat sidang di PN Pangkalpinang, hanya karena kerokannya terlalu lemah ia dipukuli dan dicekik Berita yang berjudul 'IRT Beberkan Kelakuan Mantan Suami di Persidangan, Gegara Kerokan Terlalu Lemah Malah Dipukuli' merupakan kasus kekerasan dalam rumah tangga yang sangat memprihatinkan. Kasus seperti ini seharusnya tidak terjadi, namun nyatanya masih banyak terjadi di masyarakat. Tindakan kekerasan fisik yang dilakukan mantan suami terhadap mantan istri hanya karena merasa tidak puas dengan pelayanan kerokannya sangat tidak patut dan tidak bisa dibiarkan. Menurut saya, kasus ini menunjukkan bahwa masih banyak kekurangan dalam pemahaman dan penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga di masyarakat. Diperlukan upaya lebih serius dalam memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghormati satu sama lain dalam rumah tangga serta pentingnya penyelesaian konflik secara damai tanpa kekerasan fisik. Selain itu, kasus ini juga menunjukkan perlunya dukungan dan perlindungan yang lebih baik bagi korban kekerasan dalam rumah tangga. Korban kekerasan harus merasa aman untuk melaporkan kasus kekerasan yang mereka alami tanpa takut mendapat perlakuan lebih buruk dari pelaku. Sistem perlindungan dan penegakan hukum juga harus lebih responsif dan efektif dalam menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga. Saya juga berharap bahwa kasus seperti ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk tidak meremehkan tindakan kekerasan, bahkan yang terkesan remeh seperti kasus ini. Kita semua harus bersikap tegas dan menolak segala bentuk kekerasan, serta memberikan dukungan kepada korban untuk melawan dan mengakhiri siklus kekerasan dalam rumah tangga. Kita semua berhak hidup dalam lingkungan yang aman dan sejahtera tanpa takut menjadi korban kekerasan.