Kris Dayanti belum mengembalikan formulir bakal calon wali kota ke PDIP Kota Batu. Batal maju Pilwali Kota Batu 2024? Tanggapan saya terhadap berita yang berjudul 'Kris Dayanti Belum Kembalikan Formulir Bacawali Kota Batu ke PDIP' adalah sebagai berikut. Sebagai seorang selebriti ternama di Indonesia, Kris Dayanti (KD) memang memiliki ketertarikan yang besar dalam dunia politik, terutama dalam mencalonkan diri sebagai Walikota di Kota Batu. Namun, dalam proses pendaftaran tersebut, KD tampaknya masih belum mengembalikan formulir pendaftaran yang diajukan ke PDIP. Kondisi ini tentu menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan mengenai alasan di balik tindakan KD yang belum mengembalikan formulir pendaftaran tersebut. Apakah KD masih ragu atau sedang mempertimbangkan secara matang langkah-langkah politik yang akan diambilnya? Ataukah ada alasan lain di balik keterlambatan ini, seperti masalah teknis atau administratif? Walaupun demikian, hal ini sebenarnya tidak terlalu mengherankan mengingat langkah politik seperti ini memang memerlukan pertimbangan yang matang. KD sebagai figur publik tentu ingin memastikan bahwa langkah politik yang diambilnya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Batu. Oleh karena itu, langkah untuk tidak terburu-buru dalam mengembalikan formulir pendaftaran bisa menjadi langkah yang bijaksana. PDIP sendiri sebagai partai yang mendaftarkan KD sebagai calon Walikota juga tentu memiliki pertimbangan-pertimbangan yang matang dalam rangka mengawal proses pendaftaran ini. Sebagai partai yang besar dan memiliki basis massa yang kuat, PDIP tentu ingin memastikan bahwa calon yang diusung benar-benar memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan masyarakat dan memperjuangkan agenda-agenda partai. Dalam situasi seperti ini, penting bagi semua pihak untuk tetap bersabar dan memberikan waktu bagi KD dan PDIP untuk menyelesaikan proses pendaftaran ini dengan baik. Sebagai masyarakat, kita juga perlu memberikan dukungan dan doa agar proses politik di Kota Batu berjalan lancar dan dapat menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk kemajuan daerah tersebut. Dengan demikian, saya berharap bahwa keterlambatan dalam pengembalian formulir pendaftaran oleh Kris Dayanti tidak menghambat proses demokrasi yang seharusnya berjalan lancar, namun justru menjadi bagian dari proses yang akan menghasilkan pemimpin yang tepat untuk masyarakat Kota Batu. Semoga Kris Dayanti dan PDIP dapat menyelesaikan proses pendaftaran ini dengan baik dan mendapatkan dukungan yang luas dari masyarakat.