Allah dalam diri kita bahkan Allah akan cemburu karena kita adalah milikNya maka seharusnya kita tetap setia kepadaNya. Renungan harian Katolik dengan tema "Siapa yang Terbesar" tentu merupakan sebuah pesan yang sangat relevan dan mendalam bagi umat Katolik dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pesan tersebut mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam ambisi untuk menjadi yang terbesar atau paling berkuasa dalam masyarakat, tetapi sebaliknya, menyadari bahwa sesungguhnya kebesaran sesungguhnya terletak pada kemampuan kita untuk melayani sesama. Dalam ajaran agama Katolik, kita diajarkan untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri dan untuk selalu siap melayani tanpa pamrih. Hal ini sesuai dengan pesan yang terkandung dalam renungan harian tersebut, bahwa kebesaran sejati bukanlah terletak pada gelar, jabatan, atau harta kekayaan, melainkan pada kemampuan dan kesediaan kita untuk mengorbankan diri demi kepentingan bersama. Renungan harian ini juga mengajarkan kita untuk merendahkan diri dan menjadi hamba bagi sesama, sebagaimana Tuhan Yesus sendiri telah memberikan contoh ketika Ia mencuci kaki para murid-Nya. Dengan demikian, kita diajak untuk selalu memiliki sikap rendah hati, sabar, dan penuh kasih dalam setiap tindakan kita sehari-hari. Pesan ini juga mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam sikap sombong atau egois, tetapi lebih memilih untuk hidup dalam harmoni, kerendahan hati, dan penuh kasih. Dengan mempraktikkan ajaran ini, kita akan mampu membawa damai dan kebaikan dalam hubungan dengan sesama, serta menjadi teladan yang baik bagi orang lain. Dengan demikian, renungan harian ini bukan hanya sekadar bacaan atau refleksi, tetapi juga merupakan panggilan untuk bertindak dan mengubah diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan menerapkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya, kita akan mampu menjadi pribadi yang lebih mengasihi, penuh pengertian, dan siap melayani sesama tanpa pamrih. Hal ini tentu akan membawa berkat bagi diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar kita.