Tak hanya menjadi polisi gadungan, Lukman ternyata juga mengonsumsi narkoba jenis cabu. Saya sangat menyesalkan dan prihatin dengan berita tersebut. Seorang polisi gadungan yang notabene tidak memiliki kewenangan dan kewajiban untuk melaksanakan tugas kepolisian telah ditangkap karena sedang mengonsumsi narkoba. Tindakan tersebut sangat merugikan dan merusak citra institusi kepolisian yang seharusnya menjadi penegak hukum dan pelindung masyarakat. Selain itu, lebih ironis lagi karena pelaku tersebut pernah gagal dalam menjadi anggota Polri. Hal ini menunjukkan adanya keseriusan dan proses seleksi yang ketat dalam perekrutan anggota kepolisian. Namun, dalam kasus ini, pelaku justru melakukan tindakan yang melanggar hukum dan mencoreng nama baik institusi kepolisian. Tindakan seperti ini seharusnya mendapat hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku. Perlunya juga untuk dilakukan investigasi lebih lanjut terkait kasus ini agar dapat mengetahui apakah terdapat keterlibatan pihak lain dalam praktik penyalahgunaan narkoba oleh polisi gadungan tersebut. Semua pihak, terutama institusi kepolisian, harus memberikan perhatian yang serius terhadap kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kepada masyarakat, juga perlu untuk lebih waspada dan tidak mudah percaya terhadap seseorang yang mengaku sebagai anggota kepolisian tanpa menunjukkan identitas resmi yang sah. Diharapkan kasus seperti ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan kualitas dan moralitas calon anggota kepolisian agar kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian tetap terjaga. Masyarakat juga perlu lebih proaktif dalam memberikan informasi apabila menemui perilaku yang mencurigakan dari pihak yang mengaku sebagai polisi guna mencegah terjadinya tindakan kriminal yang merugikan semua pihak.