NKD, ibu di Jakarta Timur membiarkan putri kandungnya berhubungan badan dengan sang pacar, bahkan merekamnya. Ia juga membantu putrinya aborsi. Saya merasa sangat prihatin dan terkejut saat mengetahui tentang berita ini. Tindakan seorang ibu yang seharusnya menjadi pelindung dan pembimbing bagi anaknya malah mengizinkan dan bahkan membantu putrinya untuk melakukan hubungan badan dengan pacarnya. Tidak hanya itu, tindakan membantu aborsi juga sangat tidak etis dan melanggar hukum. Sebagai seorang ibu, seharusnya ia memiliki tanggung jawab untuk melindungi anaknya dan mengajarkan nilai-nilai moral serta etika yang baik. Tindakan membiarkan putri untuk terlibat dalam hubungan badan di usia yang masih sangat muda dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan fisik dan mentalnya. Selain itu, proses aborsi adalah tindakan yang sangat berisiko dan dapat menimbulkan dampak jangka panjang bagi kesehatan dan psikologis putri tersebut. Selain itu, tindakan ini juga mengabaikan nilai-nilai moral dan etika yang seharusnya menjadi landasan dalam mendidik anak. Seharusnya seorang ibu memberikan dukungan dan pemahaman kepada anaknya dalam menghadapi masalah dan tantangan kehidupan, bukan malah membantu untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum dan berisiko bagi keselamatan serta kesehatan anaknya. Dalam kasus seperti ini, masyarakat dan pihak berwenang perlu turun tangan untuk memberikan perlindungan dan pendampingan kepada putri tersebut. Selain itu, perlu juga dilakukan pendekatan dan pendidikan kepada orang tua tentang pentingnya peran mereka dalam membimbing, melindungi, dan memberikan pengarahan yang baik kepada anak-anak mereka. Semoga kasus seperti ini tidak terulang lagi di masa depan dan anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan penuh kasih sayang.