Jabatan Pj Bupati Mesuji berakhir, Sulpakar mengatakan tidak berminat untuk ikut berkontestasi dalam Pilkada 2024. Saya berpendapat bahwa keputusan Sulpakar untuk tidak maju dalam Pilkada 2024 setelah jabatannya sebagai Pj Bupati Mesuji berakhir adalah suatu keputusan yang patut dihormati. Mungkin saja Sulpakar memiliki alasan-alasan pribadi yang membuatnya tidak berminat untuk kembali terlibat dalam dunia politik. Hal ini juga merupakan hak setiap individu untuk memilih jalannya sendiri, dan kita seharusnya menghormati keputusannya. Namun demikian, keputusan Sulpakar untuk tidak maju dalam Pilkada 2024 juga dapat diartikan sebagai sebuah kesempatan bagi tokoh-tokoh politik lain di Mesuji untuk muncul dan memberikan kontribusi mereka dalam memimpin daerah tersebut. Meskipun Sulpakar telah memegang jabatan Pj Bupati, bukan berarti tidak ada figur lain yang mampu mengemban tugas tersebut dengan baik. Pemilihan kepala daerah adalah momen penting dalam menentukan arah pembangunan suatu daerah, dan partisipasi tokoh-tokoh yang berkualitas sangat diperlukan dalam proses tersebut. Oleh karena itu, kita perlu mendorong dan memberikan kesempatan kepada para calon yang memiliki visi, integritas, dan komitmen untuk memajukan Mesuji. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam proses Pilkada juga perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa pemilihan kepala daerah dilakukan dengan jujur dan adil. Masyarakat Mesuji juga perlu terlibat aktif dalam memantau dan mendukung jalannya proses demokrasi ini agar hasilnya dapat mencerminkan kehendak rakyat. Secara keseluruhan, keputusan Sulpakar untuk tidak maju dalam Pilkada 2024 menunjukkan bahwa setiap individu memiliki haknya untuk menentukan jalannya sendiri. Namun, hal ini juga memberikan kesempatan bagi tokoh-tokoh lain untuk muncul dan memberikan kontribusi mereka dalam memimpin Mesuji ke arah yang lebih baik. Semoga proses Pilkada berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan bagi daerah tersebut.