Upacara adat Larung Sembonyo digelar di Prigi, Trenggalek. Selain bersyukur atas hasil tangkapan ikan yang melimpah, ada duka di balik gelaran ini. Upacara adat Larung Sembonyo merupakan sebuah momen yang penuh dengan kontradiksi antara kebahagiaan dan keprihatinan. Di satu sisi, upacara ini merupakan bagian penting dari tradisi dan budaya masyarakat Sumbawa yang telah diwariskan turun-temurun. Upacara ini juga merupakan wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Namun di sisi lain, upacara Larung Sembonyo juga menunjukkan betapa rentannya budaya adat di Indonesia. Dengan adanya modernisasi serta pengaruh dari luar, tradisi-tradisi seperti Larung Sembonyo menjadi terancam punah. Keprihatinan juga muncul karena semakin sedikit generasi muda yang tertarik untuk meneruskan tradisi ini. Maka dari itu, upaya pelestarian tradisi seperti Larung Sembonyo perlu dilakukan. Generasi muda harus diajak untuk lebih menghargai dan memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara adat ini. Selain itu, peran pemerintah juga sangat penting dalam memberikan dukungan dan perlindungan terhadap warisan budaya daerah agar tidak punah. Melalui upacara Larung Sembonyo, masyarakat dapat belajar tentang ketahanan budaya, kerjasama, dan rasa syukur. Penting bagi kita semua untuk tetap memperhatikan dan mendukung pelestarian tradisi-tradisi adat, karena mereka adalah bagian tak terpisahkan dari identitas dan warisan budaya bangsa. Dengan demikian, kita dapat menjaga keberagaman budaya Indonesia agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi yang terus berlangsung.