Hingga akhir April 2024, penyaluran dana KUR di Bank BNI masih rendah. Selama empat bulan pertama tahun 2024, dana KUR yang disalurkan baru Rp 4,59 Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BNI yang masih rendah hingga April sebesar Rp 4,59 triliun merupakan hal yang perlu dipertanyakan. KUR seharusnya menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, terutama bagi para UMKM yang membutuhkan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau. Rendahnya realisasi KUR Bank BNI bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya sosialisasi program KUR kepada masyarakat, persyaratan yang rumit bagi para peminjam, atau kurangnya minat dari pihak UMKM untuk mengajukan KUR tersebut. Diperlukan upaya dari pemerintah dan bank-bank lainnya untuk terus mensosialisasikan program KUR ini agar semakin banyak UMKM yang tertarik dan bisa mendapatkan manfaat dari program tersebut. Selain itu, Bank BNI juga perlu mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi terhadap proses pengajuan KUR agar lebih mudah dan mempercepat proses persetujuan pencairan dana kepada para peminjam. Dengan demikian, diharapkan realisasi KUR Bank BNI bisa meningkat dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya pada sektor UMKM. Program KUR sebenarnya memiliki potensi besar untuk membantu UMKM meningkatkan daya saing dan berkembang lebih cepat. Oleh karena itu, pemerintah dan bank-bank perlu terus bekerja sama untuk memperbaiki dan meningkatkan program KUR ini agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di Tanah Air. Semoga dengan adanya evaluasi dan perbaikan yang baik, realisasi KUR Bank BNI dan bank-bank lainnya bisa mencapai target yang diharapkan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.