Jemaah haji asal Jember hilang dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Diduga pria 70 tersebut lupa ingatan. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa kejadian ini menunjukkan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan bagi setiap jemaah haji. Kehilangan dari asrama haji bisa membuat jemaah mengalami ketakutan dan kepanikan yang tidak perlu, serta membuat keluarga dan petugas haji merasa khawatir. Dugaan bahwa jemaah tersebut lupa ingatan juga menunjukkan perlunya perhatian ekstra terhadap kondisi kesehatan dan kejiwaan jemaah haji sebelum mereka diberangkatkan. Sebagai orang yang sudah lanjut usia, mungkin jemaah tersebut memang rentan terhadap lupa ingatan atau kebingungan. Dalam hal ini, peran pendamping jemaah haji juga teramat penting untuk memberikan bimbingan dan menjaga keamanan serta kesejahteraan jemaah. Pihak asrama haji seharusnya juga mengevaluasi prosedur keamanan dan pengawasan agar kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang. Mungkin diperlukan peningkatan pengawasan, pelatihan petugas, atau pemberian peringatan kepada jemaah agar lebih waspada dan tidak meninggalkan asrama tanpa izin. Dengan demikian, keselamatan dan kenyamanan jemaah haji dapat terjaga dengan baik selama mereka menunaikan ibadah haji. Kepada jemaah haji juga perlu diingatkan untuk selalu menjaga barang-barang berharga dan identitas diri dengan baik, serta mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh petugas haji. Hal ini agar mereka dapat menghindari kejadian yang tidak diinginkan dan menikmati ibadah haji dengan tenang dan khusyuk. Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang dan semua jemaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan aman.