Majikan yang baik hati itu bernama Syech Riyadh, ketika mantan ART yang bernama Warsinem alias Merry bekerja  dirumahnya, Saya merasa senang dan terharu membaca berita tentang sosok majikan Arab yang baik hati yang merawat pembantunya sejak usia 2 tahun dan bahkan merasa kangen ketika berkunjung ke Banjarnegara. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua majikan Arab bersikap kasar dan tidak manusiawi terhadap pembantunya. Keberadaan majikan yang peduli terhadap pembantunya merupakan hal yang patut diapresiasi. Sikap empati dan perhatian yang diberikan oleh majikan tersebut kepada ART Merry, sejak usia yang sangat belia, tentu telah membentuk ikatan emosional yang kuat di antara keduanya. Majikan yang baik hati seperti ini seharusnya menjadi contoh bagi majikan lainnya dalam memperlakukan pekerja domestik dengan baik dan menghargai mereka sebagai manusia. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa hubungan antara majikan dan pembantu rumah tangga seharusnya bersifat saling menghormati dan saling memahami. Kehadiran ART Merry dalam kehidupan majikan Arab tersebut tidak hanya sebagai pembantu rumah tangga, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga yang layak mendapatkan perlakuan yang baik dan penuh kasih sayang. Sang majikan yang baik hati ini patut diacungi jempol karena berhasil menciptakan hubungan yang harmonis dengan ART-nya dan bahkan memiliki kedekatan yang cukup kuat sehingga merasa kangen saat berkunjung ke Banjarnegara. Semoga kisah ini bisa menginspirasi majikan lainnya untuk lebih bijaksana dalam memperlakukan pembantu rumah tangga dan memperlakukan mereka sebagai manusia yang pantas mendapat perlakuan layak. Saya berharap semoga kisah ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik majikan maupun pekerja domestik, untuk saling menghormati, saling memahami, dan memperlakukan satu sama lain dengan penuh kasih sayang. Semoga hubungan yang terjalin antara majikan dan ART Merry bisa terjaga keberlanjutannya dan menjadi contoh bagi yang lainnya.