Mahfud MD pesimistis dengan pemberantasan korupsi di rezim pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa pernyataan Mahfud MD yang pesimistis tentang pemberantasan korupsi di rezim Prabowo-Gibran mendatang memang memiliki dasar yang kuat. Pasalnya, korupsi merupakan masalah yang sangat kompleks dan sulit untuk diberantas sepenuhnya dalam waktu singkat, terlebih lagi di Indonesia yang memiliki budaya korupsi yang sudah tertanam dalam struktur kehidupan masyarakat. Pernyataan Mahfud MD tersebut seharusnya menjadi panggilan bagi pemerintah yang baru terpilih untuk lebih serius dalam melakukan pemberantasan korupsi. Pemerintah harus membentuk kebijakan-kebijakan yang lebih efektif dan bertindak tegas terhadap pejabat yang terlibat dalam praktik korupsi. Selain itu, perlunya peningkatan kerjasama antara lembaga antikorupsi dengan pemerintah dalam mengungkap dan menindak pelaku korupsi. Selain itu, penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi. Masyarakat harus diberikan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya korupsi dan bagaimana cara melaporkan praktik korupsi yang mereka temui. Semakin banyak masyarakat yang peduli dan bertindak melawan korupsi, maka semakin sulit bagi pelaku korupsi untuk melakukan tindakan korupsi. Meskipun Mahfud MD memiliki pandangan yang pesimistis, kita sebagai masyarakat harus tetap optimis dan terus mendukung upaya pemberantasan korupsi. Dengan adanya kesadaran dan kerjasama yang kuat antara pemerintah, lembaga antikorupsi, dan masyarakat, diharapkan korupsi dapat ditekan dan dieliminasi secara bertahap. Jadi, mari kita bersama-sama berperan aktif dalam memerangi korupsi demi mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi.