Pengamat menilai susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran diprediksi bakal diisi lebih dari 50 persen kader partai politik Koalisi Indonesia Maju Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa dominasi kader dari Partai Gerindra dalam kabinet Prabowo-Gibran menunjukkan kekuatan politik yang dimiliki oleh partai tersebut. Hal ini sejalan dengan peran utama Partai Gerindra sebagai partai pengusung Prabowo Subianto dalam Pemilu 2019. Kehadiran kader Gerindra di kabinet juga dapat dipandang sebagai strategi untuk memperkuat kontrol politik Prabowo dalam pemerintahan. Namun, di sisi lain, dominasi kader dari Keluarga Indonesia Maju (KIM) dalam kabinet juga memberikan gambaran bahwa pendatang baru seperti Gibran Rakabuming dan Partai Politik yang baru terbentuk seperti KIM juga memiliki peran yang cukup signifikan dalam struktur kekuasaan politik Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika politik di Indonesia semakin kompleks dan beragam, dengan munculnya aktor-aktor politik baru yang dapat mempengaruhi arah kebijakan pemerintah. Terkait dengan partai di luar koalisi, mereka dapat dianggap sebagai pihak yang harus melakukan konsolidasi dan strategi politik yang lebih kuat untuk dapat bersaing dalam perebutan kekuasaan politik. Dominasi kader dari Gerindra dan KIM dalam kabinet Prabowo-Gibran menunjukkan pentingnya peran koalisi politik dalam meraih keberhasilan politik di Indonesia. Partai di luar koalisi perlu mempertimbangkan strategi politik yang tepat untuk dapat tetap relevan dan berdaya saing dalam perebutan kekuasaan politik. Kehadiran partai politik di luar koalisi juga dapat menjadi kontrol bagi pemerintah dalam menjalankan kebijakan-kebijakan yang diambil. Dengan adanya partai politik di luar koalisi yang kritis dan independen, diharapkan pemerintah dapat lebih akuntabel dan responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Sebagai bentuk demokrasi yang sehat, partai di luar koalisi memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan dan mencegah otoritarianisme dalam pemerintahan. Secara keseluruhan, dominasi kader dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran menunjukkan dinamika politik yang tidak bisa diabaikan. Sementara itu, partai di luar koalisi perlu terus memperkuat diri dan mengembangkan strategi politik yang lebih efektif untuk dapat bersaing dalam perebutan kekuasaan politik di Indonesia. Semua pihak, baik partai koalisi maupun partai di luar koalisi, harus berperan aktif dalam mewujudkan sistem demokrasi yang inklusif, transparan, dan akuntabel untuk kepentingan bersama.