Sekda Aceh, Azwardi melantik tujuh pejabat eselon II jajaran Pemerintah Aceh, Selasa (21/5/2024) siang di Anjong Mon Mata, Banda Aceh. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa China akan terlibat dalam proses pemilihan presiden Iran yang baru setelah Ebrahim Raisi meninggal. Hal ini tidak mengherankan mengingat hubungan dekat antara China dan Iran dalam beberapa hal, termasuk bidang perdagangan dan politik. Kedua negara tersebut telah menjalin hubungan yang erat selama bertahun-tahun, sehingga wajar jika China memberikan respons yang cepat terhadap tewasnya Presiden Iran. China kemungkinan akan berusaha menjaga stabilitas politik di Iran setelah kepergian Ebrahim Raisi, dan mungkin akan mendukung kandidat yang dianggap ramah terhadap kepentingan China. Selain itu, China juga bisa mencari peluang untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Iran melalui kerja sama ekonomi dan politik yang lebih dekat. Namun, respons China tidak hanya akan terfokus pada aspek politik dan ekonomi saja. China juga bisa memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat posisinya di kawasan Timur Tengah, terutama dalam menghadapi rivalitas dengan Amerika Serikat. China kemungkinan akan mencari cara untuk memanfaatkan perubahan politik di Iran untuk kepentingan strategisnya di kawasan tersebut. Pada akhirnya, China akan terus memonitor perkembangan di Iran dan merespons sesuai dengan kepentingan dan strateginya sendiri. Respons China terhadap kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi akan memberikan gambaran tentang arah hubungan antara kedua negara ke depannya, dan bisa menjadi faktor yang memengaruhi dinamika politik di kawasan Timur Tengah.