Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim gabungan untuk menertibkan juru parkir liar secara menyeluruh. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa Ahok sebagai pemimpin daerah yang kritis dan tegas dalam menegakkan regulasi harus dihargai karena upayanya untuk memberantas praktik parkir liar yang merugikan masyarakat. Memang sangat disayangkan jika ada oknum di dalam Pemda yang tidak mendukung upaya tersebut dan justru membiarkan praktik parkir liar terus berlangsung. Dalam menangani masalah parkir liar, peran Dishub sebagai instansi terkait tentu sangat penting. Dengan membentuk tim khusus untuk menertibkan parkir liar, diharapkan praktik tersebut dapat diminimalisir dan tidak lagi meresahkan masyarakat. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Dishub dalam menjaga ketertiban dan keamanan di ruang publik. Selain itu, penting juga bagi Pemda untuk melakukan evaluasi terhadap sistem pengawasan dan penegakan hukum terkait parkir liar. Upaya pencegahan harus dilakukan secara rutin dan tidak hanya sebatas menindak setelah terjadi pelanggaran. Dengan demikian, potensi terjadinya praktik parkir liar bisa ditekan secara signifikan. Dalam konteks ini, partisipasi serta kesadaran masyarakat juga sangat diperlukan. Masyarakat juga perlu turut serta dalam menjaga ketertiban dengan tidak melakukan parkir liar dan melaporkan jika menemukan praktik tersebut. Dengan kerjasama antara Pemda, Dishub, dan masyarakat, diharapkan penertiban parkir liar bisa terwujud dengan lebih efektif. Sebagai kesimpulan, upaya Ahok untuk memberantas parkir liar patut diapresiasi karena menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketertiban dan keamanan di ruang publik. Namun, kerjasama antara berbagai pihak termasuk Pemda, Dishub, dan masyarakat sangat diperlukan agar upaya ini dapat berhasil dengan baik. Dengan demikian, praktik parkir liar dapat ditekan dan ruang publik dapat menjadi tempat yang lebih teratur dan aman bagi semua orang.