Pegi yang ditangkap polisi disebut bukan sosok Perong DPO kasus Vina Cirebon. Benarkah Pegi alias Perong bukan pelaku pembunuhan Vina Dewi (16)? Tangkapan Pegi oleh polisi dan pemberitaan bahwa ia bukan sosok perong dalam kasus Vina Cirebon tentu menimbulkan kontradiksi dan pertanyaan di kalangan masyarakat. Sebelumnya, Pegi dianggap sebagai sosok yang dicari dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon. Namun, Polda Jawa Barat mengklaim bahwa Pegi bukanlah sosok yang dicari sebagai perong di dalam kasus tersebut. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan mengenai kebenaran kasus tersebut dan seberapa efektifnya penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam menangkap pelaku. Pertama, muncul pertanyaan mengenai kesalahan identifikasi dari pihak kepolisian terhadap sosok Pegi. Bagaimana mungkin Pegi sempat dianggap sebagai perong dalam kasus tersebut jika ternyata ia bukanlah sosok yang dicari? Hal ini menimbulkan keraguan mengenai keakuratan informasi dan bekerja sama antara pihak kepolisian dalam mengidentifikasi pelaku kejahatan. Kedua, dengan munculnya informasi bahwa Pegi bukanlah sosok perong dalam kasus tersebut, hal ini bisa mempengaruhi citra dan reputasi Pegi di mata masyarakat. Meskipun ia tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Vina, namun tangkapan oleh polisi tersebut tentu meninggalkan stigma dan keraguan di kalangan masyarakat terhadap sosok Pegi. Ketiga, pemberitaan ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai kredibilitas penyelidikan pihak kepolisian dalam menangani kasus-kasus kriminal. Apakah kepolisian melakukan penyelidikan dengan cermat dan teliti sebelum menetapkan seseorang sebagai tersangka? Apakah ada kekurangan dalam proses identifikasi dan pengumpulan bukti yang dilakukan oleh pihak kepolisian? Keempat, pihak kepolisian perlu memberikan penjelasan yang jelas dan transparan mengenai kasus ini agar tidak menimbulkan kebingungan dan spekulasi di kalangan masyarakat. Keterbukaan informasi akan membantu menciptakan kepercayaan dan legitimasi terhadap pihak kepolisian dalam menangani kasus kriminal. Kelima, pihak kepolisian juga perlu memastikan bahwa kejahatan-kejahatan yang terjadi di masyarakat dapat diungkap dengan baik dan pelakunya dapat ditangkap secara tepat. Kegagalan dalam mengidentifikasi pelaku dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap kepolisian dan institusi penegak hukum lainnya. Kesimpulannya, kasus tangkapan Pegi yang kemudian diklarifikasi bukan sebagai sosok perong dalam kasus Vina Cirebon menimbulkan pertanyaan yang harus dijawab oleh pihak berwenang. Keterbukaan, keakuratan, dan kehati-hatian dalam menindaklanjuti kasus kriminal sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.