Berikut profil Andi Tenri alias Bibie, cucu Syahrul Yasin Limpo alias SYL yang mendapat honor Rp 10 juta dan fasilitas mobil dari Kementan. Saya merasa prihatin dan kecewa dengan berita tersebut. Sebagai masyarakat yang seharusnya adil dan merata dalam memberikan kesempatan kepada setiap individu, memberikan honor dan fasilitas mobil senilai Rp 10 juta kepada cucu seorang pejabat hanya karena hubungan keluarga ternyata masih sering terjadi. Hal ini menciptakan ketidakadilan dan merusak integritas serta moralitas dalam pemerintahan. Tindakan tersebut juga dapat menciptakan pandangan negatif terhadap pemerintahan dan menimbulkan keraguan terhadap sistem meritokrasi yang seharusnya diterapkan dalam pemberian penghargaan dan fasilitas. Tindakan nepotisme seperti ini juga dapat merugikan masyarakat karena sumber daya dan anggaran yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum justru dialihkan untuk kepentingan pribadi. Pemerintah sebagai lembaga yang seharusnya menjadi contoh dalam penerapan prinsip keadilan dan transparansi seharusnya melakukan langkah-langkah yang tegas untuk menghindari praktik nepotisme dan korupsi. Perlu adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap pemberian honor dan fasilitas agar berjalan sesuai dengan aturan dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Saya berharap agar para pejabat dan pemerintah dapat belajar dari kejadian ini dan mengambil tindakan preventif agar praktik-praktik nepotisme dan korupsi bisa dicegah. Masyarakat pun harus terus mengawasi dan mengkritisi setiap tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan moralitas dalam pemerintahan. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil adalah untuk kepentingan masyarakat dan negara secara keseluruhan, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.