Polwan Satlantas Polresta Sidoarjo digerebek oleh suaminya sindiri saat sedang ngamar bareng senior.Serda ZM Tindakan pelecehan moral yang dilakukan oleh sejoli polwan dan polisi Sidoarjo dalam kasus perselingkuhan ini sangat merugikan bagi kewibawaan institusi kepolisian serta merusak citra polisi sebagai penegak hukum yang seharusnya menjadi teladan masyarakat. Kebijakan pemberhentian dari kedua anggota polisi ini merupakan langkah yang tepat untuk menegakkan disiplin dan menjaga moralitas di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia. Meskipun keduanya telah dipecat dan akan mengajukan banding, namun hal tersebut seharusnya tidak mengurangi kesalahannya dalam melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut. Sebagai anggota kepolisian, mereka seharusnya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan menjunjung tinggi moralitas serta integritas dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum. Kasus ini seharusnya juga menjadi pelajaran bagi anggota kepolisian lainnya untuk selalu menjaga perilaku dan integritasnya. Tidak hanya menjalankan tugas dengan baik, namun juga harus memperhatikan aspek moral dan etika dalam menjalankan tugas sebagai anggota kepolisian. Sanksi pemberhentian dari instansi kepolisian juga seharusnya menjadi warning bagi anggota kepolisian lainnya untuk tidak melakukan perbuatan yang sama. Kedua anggota polisi ini harus menerima konsekuensi atas perbuatannya dan belajar dari kesalahannya untuk tidak mengulanginya di masa depan. Diharapkan dengan adanya kasus seperti ini, akan semakin meningkatkan kesadaran moral dan etika bagi seluruh anggota kepolisian dalam menjalankan tugasnya serta menjaga nama baik institusi kepolisian. Kedisiplinan dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku harus menjadi prioritas bagi setiap anggota kepolisian demi terciptanya penegakan hukum yang adil dan berintegritas.