Pria yang ditangkap polisi ini merupakan seorang residivis dengan kasus serupa yakni mengaku seorang polisi. Tindakan yang dilakukan oleh pria di Manado yang mengaku sebagai anggota Polda Sulut dan melakukan perbuatan rudapaksa terhadap seorang perawat adalah sangat tidak terpuji. Identitas palsu yang digunakan untuk melakukan tindakan kejahatan semacam ini sangat merugikan korban dan juga merusak citra institusi polisi yang seharusnya melindungi masyarakat. Perbuatan tersebut menunjukkan bahwa pelaku tidak memiliki rasa hormat terhadap profesi perawat dan menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk melakukan tindakan kekerasan. Hal ini sangat disayangkan karena seharusnya anggota kepolisian harus menjadi contoh dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Penegakan hukum harus dilakukan secara tegas terhadap pelaku agar menjadi pembelajaran bagi orang lain yang memiliki niat buruk untuk melakukan tindakan serupa. Lebih dari itu, penting bagi pihak kepolisian untuk memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada seluruh anggotanya agar memahami batas-batas kekuasaan yang dimiliki dan tindakan yang tidak patut dilakukan. Kita sebagai masyarakat juga perlu lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang-orang yang mengaku sebagai anggota kepolisian atau institusi lainnya. Memastikan identitas dan mengetahui prosedur pengaduan apabila ada tindakan yang dianggap merugikan sangat penting untuk melindungi diri dan orang lain dari tindakan kriminal seperti ini. Kasus ini juga seharusnya menjadi perhatian bagi pihak terkait untuk melakukan evaluasi terhadap sistem pengawasan dan pembinaan anggota kepolisian agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas kepolisian dalam mengatasi kasus-kasus penyalahgunaan kekuasaan juga perlu dilakukan agar masyarakat dapat lebih percaya terhadap institusi kepolisian dalam menjalankan tugasnya.