Bau menyengat tak sedap menyeruak di kawasan Simpang Karang Anyar, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Berita mengenai warga yang mengalami gangguan bau tidak sedap di Parit Karang Anyar Balikpapan akibat limbah minyak yang mencemari mangrove merupakan sebuah masalah lingkungan yang serius. Gangguan tersebut tidak hanya merugikan kesehatan masyarakat sekitar, tapi juga merusak ekosistem mangrove yang merupakan habitat penting bagi berbagai organisme laut. Dugaan tercemarnya mangrove oleh limbah minyak memperlihatkan kurangnya kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Limbah minyak yang tidak dikelola dengan baik dapat merusak ekosistem laut dan berdampak pada keberlangsungan hidup makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah di masa depan. Selain itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan agar hal-hal seperti ini tidak terulang di kemudian hari. Penegakan hukum terhadap pelaku yang mencemari lingkungan juga perlu dilakukan sebagai bentuk efektifitas dalam menjaga kelestarian lingkungan. Tindakan preventif juga perlu dilakukan agar kasus pencemaran lingkungan seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan. Pendidikan lingkungan dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini harus ditanamkan kepada masyarakat, terutama generasi muda agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Diharapkan dengan adanya pemberitaan seperti ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan semakin meningkat dan tindakan preventif serta penegakan hukum dapat dilakukan secara lebih serius. Lingkungan adalah warisan yang harus dijaga bersama untuk keberlangsungan hidup manusia dan seluruh makhluk hidup di bumi ini.