Seorang buruh bangunan nekat membunuh renternir di Grobogan. Pelaku mengaku sakit hati karena disebut 'kere'. Berita mengenai buruh bangunan di Grobogan yang membunuh rentenir karena sakit hati karena dianggap sebagai orang yang kere sangat memprihatinkan dan seharusnya tidak terjadi. Tindakan membunuh rentenir sebagai cara untuk melampiaskan rasa sakit hati hanyalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan sama sekali. Tidak ada alasan apapun yang dapat melegitimasi tindakan kekerasan yang merugikan orang lain, apapun latar belakangnya. Situasi ini juga menunjukkan bagaimana ketidakadilan dan kesenjangan sosial dapat memicu konflik dan kekerasan di masyarakat. Belum tentu menganggap seseorang sebagai kere dapat dibenarkan untuk merendahkan martabatnya. Seharusnya kita sebagai masyarakat harus lebih peduli dan empati terhadap sesama, terlebih lagi mereka yang berprofesi sebagai buruh bangunan yang kerap kali bekerja dengan kondisi yang tidak mudah. Diharapkan kondisi seperti ini bisa menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih serius lagi dalam menangani masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial, sehingga kasus seperti ini tidak terulang kembali di masa depan. Selain itu, penting juga bagi kita untuk lebih mengedukasi masyarakat dalam hal penyelesaian konflik dengan cara-cara yang lebih santun dan non-kekerasan. Kita harus mengajarkan bahwa kekerasan tidak akan pernah membawa kebaikan bagi siapapun. Hal ini juga menunjukkan pentingnya kesadaran akan kesejahteraan mental dan emosional bagi setiap individu. Rasa sakit hati dan ketidakadilan yang dirasakan seseorang sebaiknya diatasi dengan cara-cara yang sehat dan bijak, misalnya dengan berdiskusi dengan orang terdekat atau mencari bantuan profesional jika memang diperlukan. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan kita harus memperhatikannya dengan serius. Dalam kasus ini, tentu ada dua sisi yang harus diperhatikan, yakni sisi korban yang kehilangan nyawa dan keluarganya yang harus menerima kenyataan pahit, serta sisi pelaku yang harus bertanggung jawab atas tindakannya. Keadilan harus ditegakkan untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara yang bermartabat dan tidak memunculkan sikap balas dendam dari pihak lain. Semoga kejadian seperti ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya sikap menghargai dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan sesama.