Peserta lokakarya ini tak hanya dari Bali, namun juga diikuti jurnalis dari Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Saya merasa senang dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh AJI Denpasar yang menggelar lokakarya untuk berantas hoaks. Keterlibatan editor dari Pos Kupang dan Tribun Lombok dalam lokakarya tersebut menunjukkan komitmennya untuk melawan penyebaran informasi palsu atau hoaks yang saat ini semakin marak. Partisipasi dari media lokal seperti Pos Kupang dan Tribun Lombok sangat penting dalam upaya pemberantasan hoaks karena media merupakan salah satu pihak yang memiliki peran besar dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan adanya pelatihan dan lokakarya seperti ini, diharapkan para editor dan jurnalis akan semakin memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mendeteksi serta memeriksa kebenaran sebuah berita sebelum disebarkan ke publik. Kehadiran AJI Denpasar sebagai organisasi profesi yang peduli terhadap maraknya hoaks di media sosial juga patut diapresiasi. Dengan mengadakan lokakarya semacam ini, diharapkan akan muncul kesadaran bersama bahwa kebenaran informasi adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap media massa. Semoga kegiatan lokakarya ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi para peserta, termasuk editor dari Pos Kupang dan Tribun Lombok. Dengan pengetahuan dan kesadaran yang lebih baik terhadap hoaks, diharapkan mereka dapat menjadi garda terdepan dalam menyajikan informasi yang akurat dan tidak menyesatkan bagi masyarakat. Sehingga, ke depannya, hoaks dapat diminimalisir dan informasi yang disajikan oleh media pun bisa lebih dipercaya dan bermanfaat bagi semua pihak.