AU, murid SD yang jadi korban bully 3 siswi SMP merupakan seorang anak yatim yang tinggal bersama neneknya. Saya merasa sangat sedih dan prihatin mendengar kabar tentang murid SD yang menjadi korban bullying oleh tiga siswi SMP di Depok. Lebih menyedihkan lagi, ketika diketahui bahwa anak tersebut adalah seorang anak yatim yang tinggal bersama neneknya. Ini menunjukkan betapa rentannya anak-anak yang tidak memiliki orang tua dalam menghadapi situasi sulit seperti bullying. Bullying merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi dalam lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Perilaku seperti ini tidak hanya merugikan korban secara fisik dan mental, tetapi juga dapat meninggalkan dampak psikologis yang serius bagi korban. Oleh karena itu, sangat penting bagi pihak sekolah dan orang tua untuk memberikan perlindungan dan dukungan kepada anak-anak yang menjadi korban bullying. Kita harus bersama-sama mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya menghormati orang lain, tidak melakukan tindakan kekerasan, dan menjadi sosok yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, penting juga untuk memberikan pendidikan bagi siswa tentang bagaimana mengatasi konflik dengan cara yang lebih baik dan damai, daripada resort ke kekerasan. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak bahwa bullying harus dihentikan dan tidak boleh dianggap remeh. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan menyenangkan bagi semua anak, tanpa terkecuali. Semoga korban bullying dapat segera pulih dari trauma yang dialaminya, dan semoga pelaku mendapat hukuman yang sesuai dengan perbuatannya.