Pembunuhan bocah perempuan yang jasadnya ditemukan terbungkus karung di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat dipastikan tak terkait praktik perdukunan. Saya merasa sangat terkejut dan prihatin saat membaca berita tersebut. Tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku sangat keji dan tidak berperikemanusiaan. Terlebih lagi, alasan pelaku untuk membunuh korban hanya untuk menutupi aib dan nafsu bejatnya sungguh sangat menyedihkan. Tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindakan kejahatan seperti itu. Keberanian pelaku untuk mengakui perbuatannya juga patut diacungi jempol karena tidak semua pelaku kejahatan mau mengaku atas perbuatannya. Namun demikian, itu tidak serta merta bisa menebus dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya. Saya berharap pelaku dapat menerima hukuman yang setimpal atas perbuatannya sehingga dapat menjadi pelajaran bagi orang lain agar tidak mengulangi tindakan kejahatan yang sama. Kasus ini juga seharusnya menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam hal menjaga keamanan dan keamanan anak-anak. Perlunya meningkatkan kesadaran akan kejahatan yang mungkin saja mengintai di sekitar kita. Pendidikan dan pemahaman tentang bahaya kejahatan dan upaya pencegahannya harus diberikan sejak dini kepada anak-anak, orang tua, dan masyarakat secara luas. Selain itu, pihak berwajib juga harus turut serta meningkatkan keamanan dan memberikan perlindungan kepada masyarakat, khususnya yang rentan menjadi korban kejahatan. Penegakan hukum yang tegas juga harus dilakukan agar dapat memberikan keadilan kepada korban dan memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan. Dalam menghadapi kasus-kasus kejahatan seperti ini, kita sebagai masyarakat harus bersatu dan saling mendukung untuk memberantas kejahatan dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar dapat lebih peduli dan proaktif dalam menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak dan juga seluruh warga masyarakat.