AK tinggal di rumah ayahnya bersama satu adik dan dua anak kandungnya. Suami keduanya lebih sering tinggal di Bogor karena urusan pekerjaan. Saya merasa sangat terkejut dan terpukul saat membaca berita tersebut. Tindakan cabul yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anak kandungnya sendiri sangat tidak manusiawi dan tidak bisa dimaafkan. Kepercayaan dan perlindungan yang seharusnya diberikan oleh seorang ibu justru disalahgunakan untuk menyakiti anak sendiri. Saya sangat prihatin dengan kondisi korban yang harus mengalami perlakuan yang begitu menyakitkan dari orang yang seharusnya melindunginya. Tentunya, kondisi ini tidak hanya memberikan dampak psikologis yang sangat buruk bagi korban, namun juga menimbulkan rasa kepercayaan yang hancur terhadap sosok ibu. Harapan ayah korban terhadap Icha Shakila sebagai pelaku adalah agar bisa mendapatkan hukuman yang setimpal dan tidak ada lagi anak lain yang menjadi korban dari tindakannya. Saya berharap agar penegak hukum dapat menindaklanjuti kasus ini dengan serius dan memberikan keadilan kepada korban serta keluarganya. Tidak boleh ada lagi orang yang dengan sengaja menyakiti anak-anak, terlebih lagi oleh orang yang seharusnya menjadi tempat perlindungan dan kasih sayang bagi mereka. Diharapkan juga agar kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua orang agar lebih peduli dan memperhatikan perlindungan anak-anak. Kita sebagai masyarakat juga harus turut serta dalam memberikan perlindungan dan dukungan kepada korban pelecehan atau kekerasan, dan tidak membiarkan kasus semacam ini terjadi di sekitar kita. Semoga kasus ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan anak dan kehidupan yang aman bagi mereka.