HIPMI Jaya menyadari optimisme dan pesimisme tengah membayangi pengusaha pasca status ibu kota negara lepas dari Jakarta. Sebagai anggota dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya, sangatlah wajar jika mereka tetap yakin bahwa Jakarta tetap memiliki potensi untuk menjadi pusat ekonomi global meskipun sudah tidak lagi menjadi ibu kota negara. Jakarta memiliki banyak keunggulan sebagai sebuah kota metropolitan yang modern dan memiliki infrastruktur yang cukup baik. Banyak perusahaan besar maupun start-up yang berpusat di Jakarta sehingga memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi di kota ini. Selain itu, Jakarta juga memiliki populasi yang besar dan beragam, sehingga menawarkan pasar yang luas bagi berbagai macam industri. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi di Jakarta. Selain itu, keberadaan berbagai institusi pendidikan dan pelatihan di Jakarta juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, untuk mewujudkan potensi Jakarta sebagai pusat ekonomi global, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat itu sendiri. Diperlukan pembangunan infrastruktur yang lebih baik, kebijakan yang mendukung pertumbuhan bisnis, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, perlu juga adanya keterlibatan aktif dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan sehingga Jakarta tetap bisa bersaing sebagai pusat ekonomi global. Dengan kesiapan dan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, tidak ada alasan mengapa Jakarta tidak dapat menjadi pusat ekonomi global meskipun tidak lagi menjadi ibu kota negara. Sebagai anggota HIPMI Jaya, keyakinan mereka terhadap potensi Jakarta sebagai pusat ekonomi global harus diiringi dengan tindakan nyata untuk mendukung visi tersebut. Sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat akan mempercepat proses transformasi Jakarta menjadi pusat ekonomi global yang berkualitas dan berkelanjutan.