Dua korban dugaan pelecehan seksual oleh Rektor Nonaktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno akan diperiksa besok Menurut pendapat saya, tindakan polisi untuk memeriksa dua korban dugaan pelecehan yang dilakukan oleh Rektor Nonaktif Universitas Pancasila adalah langkah yang sangat penting dalam menegakkan keadilan dan hukum. Dugaan pelecehan yang dilaporkan oleh korban harus mendapatkan penanganan yang serius dan profesional agar kebenarannya dapat terbukti dan tersangka dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Proses pemeriksaan terhadap korban tersebut juga dapat membantu mengungkap kebenaran atas kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh Rektor Nonaktif Universitas Pancasila. Dengan adanya bukti-bukti yang diperoleh dari pemeriksaan terhadap korban, diharapkan dapat memperkuat kasus yang diproses dan memastikan bahwa tindakan yang dilakukan oleh tersangka tidak terulang di masa mendatang. Selain itu, proses pemeriksaan terhadap korban juga merupakan bentuk perlindungan terhadap korban pelecehan. Dengan memberikan kesempatan bagi korban untuk memberikan kesaksiannya, diharapkan korban dapat merasa dihargai dan mendapatkan keadilan atas apa yang telah dialaminya. Hal ini juga dapat memberikan dorongan bagi korban dan korban lainnya untuk melaporkan kasus pelecehan yang dialami. Namun, saya juga berharap agar proses pemeriksaan terhadap korban dilakukan dengan benar, adil, dan transparan. Polisi harus memastikan bahwa proses pemeriksaan dilakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan menghormati hak asasi korban. Selain itu, perlindungan terhadap korban juga harus dijamin sehingga korban tidak merasa terancam atau takut dalam memberikan kesaksiannya. Secara keseluruhan, saya mendukung langkah polisi untuk memeriksa dua korban dugaan pelecehan tersebut dan berharap bahwa proses hukum dapat berjalan dengan lancar dan adil. Setiap tindakan pelecehan harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku agar dapat menjadi contoh bagi orang lain bahwa tindakan pelecehan tidak dapat diterima dalam masyarakat.