Pengguna motor tidak terima lantaran jalannya terhalang oleh bocah tersebut sehingga keduanya terlibat cekcok. Berita mengenai video viral yang memperlihatkan seorang pemotor terlibat cekcok dengan seorang bocah di Jakarta Pusat tentu menjadi sorotan masyarakat. Perilaku agresif dalam berkomunikasi seharusnya tidak menjadi pilihan, terlebih jika yang terlibat adalah seorang dewasa dengan seorang anak-anak. Dalam situasi seperti ini, seharusnya kebijakan yang diambil adalah untuk tetap tenang dan mencari solusi yang bersifat positif. Terkait dengan konten yang menjadi pemicu terjadinya cekcok tersebut, patut untuk dipertanyakan apakah konten tersebut memang seharusnya menjadi perhatian atau seharusnya diabaikan saja. Selain itu, perlunya kesadaran bersama mengenai dampak dari konten yang kita konsumsi, terutama di era digital seperti sekarang ini. Konten yang beredar di media sosial sangat mudah mempengaruhi pikiran seseorang, terutama jika kontennya bersifat provokatif atau mengandung kebencian. Para orang tua juga perlu berperan aktif dalam mengawasi apa yang dikonsumsi oleh anak-anaknya di media sosial. Mendidik anak-anak tentang pentingnya sikap yang santun dan mengontrol emosi adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Selain itu, peran keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku anak-anak. Hendaknya orang dewasa harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anak dalam berkomunikasi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang positif dan dewasa. Diharapkan dari kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua, bahwa pentingnya memiliki kesabaran dan kemampuan untuk mengatasi konflik dengan cara yang lebih baik. Menghargai perbedaan pendapat serta berkomunikasi dengan baik adalah kunci utama dalam menghindari terjadinya konflik yang tidak perlu. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu mengutamakan kedamaian dan menghindari konflik yang tidak bermanfaat.