SYL mengakui pernah membelikan jaket mewah putrinya, Indira Chunda Thita Syahrul seharga Rp 46,3 juta dengan anggaran Kementerian Pertanian. Tindakan SBY yang membelikan anaknya jaket seharga Rp 46 juta dengan menggunakan uang dari Kementerian Pertanian (Kementan) memang menimbulkan kontroversi. Meskipun SBY berargumen bahwa tindakan tersebut bertujuan untuk membuat anaknya senang, namun penggunaan uang dari anggaran negara untuk kepentingan pribadi mengundang kritik. Sebagai seorang mantan Presiden, seharusnya SBY lebih bijak dalam memperlakukan uang negara. Meskipun tujuannya adalah untuk membuat anaknya senang, tetapi seharusnya ada batasan yang jelas antara kepentingan pribadi dan kepentingan negara. Penggunaan uang dari Kementan untuk membelikan jaket mahal tentu saja akan menimbulkan pertanyaan etika dan kepatutan. Lebih baik jika SBY menggunakan uang pribadinya untuk membelikan jaket mahal tersebut. Meskipun tidak ada larangan bagi mantan pejabat negara untuk memberikan hadiah kepada keluarganya, namun mengingat kepekaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, tindakan semacam ini sebaiknya dihindari agar tidak menimbulkan persepsi negatif. Sebagai tokoh publik, SBY seharusnya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Belanja yang berlebihan dan mewah menggunakan uang negara tentu saja tidak mencerminkan sikap yang bijak dan bertanggung jawab. Sebagai gantinya, SBY sebaiknya memberikan teladan yang positif dalam menggunakan anggaran negara untuk kepentingan yang lebih mendesak dan bermanfaat bagi masyarakat. Dalam konteks ini, penting bagi SBY untuk mempertimbangkan dampak dari tindakannya tersebut. Apakah hal ini akan memberi inspirasi positif kepada masyarakat atau justru menimbulkan kecaman dan kritik. Mengingat bahwa tindakan tersebut dapat menimbulkan polemik, SBY seharusnya lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan atau tindakan yang dapat merugikan citra dirinya serta pemerintah. Kesimpulannya, tindakan SBY membelikan anaknya jaket seharga Rp 46 juta dengan menggunakan uang Kementan seharusnya dihindari. Sebagai seorang tokoh publik, SBY seharusnya memberikan contoh yang baik dalam menggunakan anggaran negara dan lebih memprioritaskan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dan berpegang teguh pada prinsip kejujuran dan integritas dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai warga negara.