PSIM Jogja resmi mempertahankan Ghulam Fatkur Rahman dan Sugiyanto Rohman jelang Liga 2 2024/2025. Manajemen Laskar Mataram mengungkapkan alasannya. Keputusan PSIM untuk mempertahankan Ghulam-Sugiyanto merupakan langkah yang cukup menarik dan patut diapresiasi. Dalam dunia sepakbola, terkadang perubahan pelatih bisa menjadi solusi jangka pendek untuk meningkatkan performa tim. Namun, dalam kasus ini, PSIM mungkin melihat potensi dan keuntungan jangka panjang dengan tetap mempercayai Ghulam-Sugiyanto. Alasan pertama yang mungkin diungkap oleh PSIM adalah konsistensi. Ghulam-Sugiyanto telah melatih PSIM selama beberapa waktu dan mungkin sudah membentuk chemistry serta pemahaman yang kuat dengan para pemain. Dengan tetap mempertahankan Ghulam-Sugiyanto, PSIM dapat memastikan adanya kesinambungan strategi dan filosofi permainan yang sudah ada. Selain itu, hasil yang diraih oleh PSIM di bawah asuhan Ghulam-Sugiyanto juga cukup baik. Meskipun tidak selalu konsisten, namun terdapat perkembangan positif yang bisa dijadikan landasan untuk meningkatkan performa di masa depan. Mungkin PSIM melihat potensi untuk meraih prestasi lebih tinggi dengan terus membangun fondasi yang sudah ada bersama Ghulam-Sugiyanto. Keputusan ini juga bisa mencerminkan stabilitas dan kepercayaan manajemen terhadap pelatih. Dengan memberikan dukungan penuh kepada Ghulam-Sugiyanto, PSIM juga memberikan sinyal bahwa mereka bersedia bekerja sama dalam menghadapi tantangan dan mengembangkan tim bersama. Ini juga bisa menciptakan suasana kerja yang harmonis dan solid di dalam tim. Namun, tentu saja keputusan ini juga memiliki risiko. Jika performa tim terus menurun atau hasil yang diraih semakin buruk, maka tekanan untuk mengganti pelatih bisa semakin besar. PSIM perlu memastikan bahwa keputusan mereka untuk mempertahankan Ghulam-Sugiyanto didasari oleh analisis yang matang dan strategi yang jelas untuk meningkatkan performa tim di masa mendatang. Secara keseluruhan, keputusan PSIM untuk mempertahankan Ghulam-Sugiyanto adalah langkah yang menarik dan bisa menjadi pilihan yang tepat dengan syarat manajemen dan pelatih bekerja sama untuk terus meningkatkan performa tim. Semoga keputusan ini membawa dampak positif bagi PSIM dan bisa mengangkat prestasi tim ke level yang lebih tinggi di kompetisi mendatang.