Aktor Teuku Ryan asyik joget TikTok bareng 2 wanita seksi. Ia pun banjir cibiran. Berita mengenai Teuku Ryan yang asyik joget TikTok bareng dua wanita seksi memang menarik perhatian publik, terutama mengingat statusnya yang merupakan mantan suami dari Ria Ricis. Tentu saja, hal tersebut menjadi perbincangan hangat di media sosial, karena keterlibatan Teuku Ryan dengan dua wanita seksi tersebut dianggap sebagai tindakan yang kurang pantas dan menimbulkan cibiran dari sebagian kalangan. Sebagai mantan suami seorang sosial media influencer ternama, Teuku Ryan seharusnya lebih berhati-hati dalam tindak tanduknya, terutama tampil bersama dua wanita seksi di media sosial. Hal ini dapat menimbulkan asumsi negatif dari publik dan mencoreng citra baiknya. Terlebih, Ria Ricis juga memiliki pengikut yang cukup banyak dan keberadaannya bersama Teuku Ryan tentu saja menjadi sorotan bagi penggemar mereka. Namun, pada akhirnya keputusan untuk melakukan tindakan tersebut kembali pada pribadi masing-masing. Setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan diri sesuai dengan keinginannya, namun tetap perlu mempertimbangkan dampak dari tindakan yang diambil. Di tengah era digital seperti ini, segala hal yang dilakukan oleh publik figur pasti akan menjadi sorotan dan dapat dengan mudah menyebar luas di media sosial. Sebagai pengguna media sosial, kita juga seharusnya bijak dalam menanggapi berita dan informasi yang beredar. Sebaiknya tidak langsung menjudge seseorang hanya dari apa yang kita lihat di media sosial atau berita tersebut. Kita perlu bijak dalam menyaring informasi dan tidak tergesa-gesa dalam membuat asumsi negatif terhadap seseorang. Terlebih, hal-hal yang bersifat pribadi seperti hubungan antara Teuku Ryan dan dua wanita seksi tersebut sebaiknya juga dibiarkan menjadi urusan mereka sendiri, selama tidak melanggar aturan atau merugikan pihak lain. Dalam konteks ini, bisa jadi apa yang terlihat di media sosial hanyalah sebagian kecil dari kehidupan nyata seseorang. Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari apa yang terlihat di dunia maya. Oleh karena itu, lebih baik memberikan ruang bagi privasi seseorang dan tidak mudah terpengaruh oleh tayangan yang terkesan provokatif di media sosial. Tindakan kepo atau menghakimi tanpa alasan yang jelas hanya akan menimbulkan konflik dan ketidaknyamanan di antara pihak yang terlibat.