Mahasiswi Unila Ayse menemukan arti toleransi melalui program PMM di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Bali. Saya merasa senang dan bangga ketika membaca berita mengenai mahasiswi Universitas Lampung (Unila) yang bernama Ayse yang menemukan arti toleransi melalui program Pertukaran Mahasiswa Miskin (PMM) di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Program seperti ini merupakan langkah yang sangat baik dalam memperkuat pemahaman tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui program PMM ini, Ayse memiliki kesempatan untuk belajar tentang pluralitas dan keragaman budaya di Indonesia. Dengan berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal, Ayse dapat memahami nilai-nilai toleransi yang harus dijunjung tinggi, terlebih dalam negeri yang memiliki keragaman suku, agama, dan budaya seperti Indonesia. Hal ini membuka wawasan Ayse tentang pentingnya menghormati perbedaan dan bekerja sama dalam mewujudkan kehidupan yang harmonis. Pengalaman Ayse juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terlibat dalam kegiatan yang serupa guna memperluas cakrawala serta memperdalam pemahaman akan nilai-nilai toleransi. Dengan adanya pertukaran mahasiswa seperti ini, diharapkan generasi muda dapat menjadi agen perubahan positif yang mampu membangun masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis. Semoga semangat Ayse dalam menyebarluaskan nilai-nilai toleransi ini dapat memberi dampak positif yang besar bagi lingkungan sekitarnya. Dalam konteks globalisasi dan kemajuan teknologi, kemampuan untuk bersikap toleran sangatlah penting. Dengan bersikap toleran, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda-beda. Dengan demikian, spirit toleransi yang diperoleh oleh Ayse dari program PMM di Undiksha sangatlah relevan dan menjadi contoh yang patut diikuti oleh generasi muda lainnya. Semoga semangat untuk menciptakan masyarakat yang lebih toleran terus tersemat dalam diri Ayse dan juga seluruh mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan serupa.