Kronologi WO dibayar Rp 20 juta tipu pengantin iming-iming paket murah, gedung kosong, dekor, makanan tak ada malu ke tamu. Saya merasa sangat kecewa dan terkejut ketika mendengar berita tentang kasus WO yang membayar Rp 20 juta untuk tipu-tipu pengantin. Tindakan tersebut sungguh tidak etis dan tidak bisa diterima dalam budaya kita. Menggelapkan uang dari orang lain, apalagi dalam situasi pernikahan yang seharusnya merupakan momen berharga dalam hidup seseorang, adalah tindakan yang sangat tidak patut dilakukan. Kronologi yang mengungkapkan bahwa gedung yang disewa kosong, dekorasi tidak sesuai dengan yang dijanjikan, dan makanan pun tidak tersedia saat acara berlangsung sungguh menunjukkan bahwa WO tersebut sama sekali tidak memiliki integritas dan tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Tindakan tersebut tidak hanya merugikan keuangan pengantin, tetapi juga menghancurkan harapan dan kenangan indah mereka. Terkait dengan hal ini, saya berharap pihak yang bertanggung jawab dapat segera ditindak secara hukum. Kasus seperti ini seharusnya tidak dibiarkan begitu saja tanpa ada konsekuensi. Selain itu, bagi calon pengantin yang ingin menggunakan jasa Wedding Organizer, sebaiknya melakukan penelitian dan verifikasi yang lebih mendalam agar dapat menghindari kasus serupa terjadi di kemudian hari. Terakhir, saya juga berharap agar para pihak yang terlibat dalam kasus ini dapat menyelesaikan masalah ini secara baik-baik tanpa harus melibatkan pihak lain. Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam memilih jasa Wedding Organizer dan selalu berupaya untuk memastikan bahwa segala persiapan pernikahan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.