Jatim masuk 4 besar pengguna judi online terbanyak. Pakar UM Surabaya membeberkan sederet dampak buruk dari judi online ini. Sebagai pengamat Universitas Negeri Surabaya, pernyataan yang disampaikan oleh pihak tersebut pastinya telah melalui pertimbangan dan analisis yang mendalam. Judi online memang merupakan fenomena yang semakin marak belakangan ini, terutama di kalangan generasi muda yang rentan terpengaruh oleh kemudahan akses dan promosi yang agresif. Dampak dari perjudian online ini tidak bisa dianggap enteng, karena bisa berdampak buruk bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Pertama-tama, dari segi kesehatan mental, perjudian online dapat menyebabkan kecanduan yang berakibat pada gangguan mental seperti depresi, kecemasan, bahkan bunuh diri. Selain itu, perjudian juga dapat merusak hubungan sosial dan keluarga karena seringkali individu yang kecanduan perjudian akan mengabaikan kebutuhan dan tanggung jawab mereka terhadap keluarga. Dampak sosialnya pun tidak kalah signifikan, karena perjudian online dapat menjadi sarana bagi tindak kriminalitas dan pencucian uang. Selain itu, perjudian online juga membawa dampak ekonomi yang negatif bagi masyarakat, terutama bagi individu yang terjerumus dalam perjudian tersebut. Banyak kasus di mana orang-orang terjebak dalam perangkap judi online dan berakhir dengan kebangkrutan serta mengalami kerugian finansial yang besar. Hal ini tentu berdampak pada perekonomian keluarga dan bahkan memicu peningkatan tingkat kemiskinan dalam masyarakat. Oleh karena itu, peringatan dan peringatan dari pengamat Universitas Negeri Surabaya terkait dampak panjang dari judi online harus dijadikan perhatian serius oleh pemerintah, lembaga terkait, serta masyarakat secara luas. Langkah preventif dan edukasi perlu ditingkatkan untuk mengurangi prevalensi perjudian online di masyarakat. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk melawan maraknya praktik perjudian online dan melindungi generasi muda dari ancaman yang ditimbulkannya. Sebagai individu, kita juga perlu berperan aktif dengan tidak mendukung atau terlibat dalam praktik perjudian online, serta mengedukasi orang-orang di sekitar kita tentang bahayanya. Melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat mencegah penyebaran perjudian online dan melindungi generasi masa depan dari dampak negatif yang ditimbulkannya. Semoga peringatan dari pengamat Universitas Negeri Surabaya ini dapat menjadi pemantik untuk berbuat lebih banyak dalam melawan praktik perjudian online yang merusak ini.