Dengan penugasan Ansy Lema oleh PDI Perjuangan, kini peta poros koalisi mulai tersingkap. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa penugasan Ansy Lema sebagai calon gubernur oleh PDI Perjuangan di Pilgub NTT membuka peluang bagi terbentuknya gerbong koalisi yang kuat untuk mendukung Ansy Lema. Dengan dukungan dari partai besar seperti PDI Perjuangan, Ansy Lema memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menarik partai-partai lain sebagai mitra koalisi. Dengan adanya potensi kerjasama antara PDI Perjuangan dan partai lain di Pilgub NTT, dapat menciptakan situasi politik yang lebih dinamis dan strategis. Dengan demikian, partai-partai yang mendukung Ansy Lema dapat saling menguatkan satu sama lain dalam merebut kemenangan di Pilgub NTT. Selain itu, penugasan Ansy Lema sebagai calon gubernur juga menunjukkan komitmen PDI Perjuangan dalam memenangkan Pilgub NTT. Hal ini juga dapat menjadi momentum untuk konsolidasi internal partai dan penguatan basis dukungan di daerah-daerah yang strategis. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa pembentukan koalisi tidak selalu berjalan mulus. Masih banyak faktor yang perlu diperhitungkan, seperti kepentingan politik masing-masing partai, visi dan program yang diusung oleh calon gubernur, serta mekanisme negosiasi yang dilakukan. Dengan demikian, meskipun terbentuknya gerbong koalisi dapat menjadi peluang besar bagi Ansy Lema untuk memenangkan Pilgub NTT, namun tetap diperlukan upaya politik yang cerdas dan strategis dari semua pihak yang terlibat. Semoga kerjasama antara partai politik di Pilgub NTT dapat berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk masyarakat NTT.