Loading...
Penipuan ini memiliki modus pemberian tugas yang harus diselesaikan oleh korban. Korban ditawari pekerjaan dengan komisi Rp 31.000.
Saya merasa prihatin dan kecewa ketika membaca berita tentang seorang WNI di Kamboja yang melakukan penipuan melalui modus like dan subscribe di YouTube. Tindakan tersebut tidak hanya merugikan korban secara finansial, tetapi juga memanfaatkan popularitas dan reputasi platform media sosial untuk kepentingan pribadi yang tidak benar. Ini juga bisa mencoreng citra baik dari Indonesia di mata dunia.
Dari kasus ini, kita bisa melihat bagaimana perkembangan digitalisasi juga membawa dampak negatif yang perlu diwaspadai. Modus penipuan semacam ini semakin canggih dan sulit terdeteksi, sehingga menjadi tugas kita semua untuk lebih waspada dan skeptis terhadap tawaran-tawaran yang terlalu bagus untuk dipercaya. Selain itu, kasus ini juga menjadi pelajaran penting bagi para content creator atau pembuat konten di media sosial untuk selalu berhati-hati dan etis dalam mengelola akun mereka.
Tidak hanya sang pelaku yang harus bertanggung jawab atas tindakannya, tetapi juga harus ada upaya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna media sosial. Para platform media sosial juga perlu meningkatkan keamanan dan kontrol terhadap konten yang ditayangkan agar penipuan semacam ini dapat diminimalisir. Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar lebih waspada dan lebih bijak dalam berinteraksi di dunia maya.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment