Inilah tangis dari Rokim (39) ayah dari gadis 16 tahun yang dinikahi pengurus Ponpes di Lumajang tanpa izin, syok tau putri hamil dari tetangga.. Berita tentang Gadis 16 tahun yang dinikahi oleh pengurus ponpes di Lumajang tanpa izin memang cukup menggemparkan. Hal ini memperlihatkan betapa rentannya anak-anak perempuan terhadap praktik pernikahan yang tidak seharusnya dilakukan pada usia yang masih sangat muda. Sama sekali tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindakan seorang pria yang melakukan pernikahan dengan dua pihak yang belum cukup matang secara fisik maupun mental. Tindakan seperti ini merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia, terutama hak anak untuk mendapatkan perlindungan dan hak atas pendidikan yang layak. Sang ayah, Rokim, yang menangis karena putrinya hamil merupakan gambaran betapa besar dampak negatif dari pernikahan anak di usia yang masih sangat muda. Selain itu, perbuatan tersebut juga menjadi contoh buruk bagi masyarakat sekitar karena memperlihatkan bahwa pernikahan anak di bawah umur masih terjadi di tengah-tengah mereka. Pemerintah dan lembaga terkait harus segera bertindak untuk menindak pelaku pernikahan anak di bawah umur dan memberikan perlindungan serta keadilan bagi korban yang terlibat dalam kasus ini. Selain itu, penting untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya pernikahan anak di bawah umur serta pentingnya memberikan perlindungan dan pendidikan yang layak bagi anak-anak, terutama perempuan. Jangan sampai kasus seperti ini terus terjadi atau malah semakin meningkat di masa mendatang. Pihak ponpes dan pemerintah setempat juga harus melakukan fungsi pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas di lingkungan sekitar ponpes guna mencegah terjadinya kasus serupa di masa yang akan datang. Selain itu, para orang tua juga harus lebih berperan aktif dalam melindungi anak-anak mereka dan tidak hanya menyerahkan segala keputusan kepada pihak lain tanpa pertimbangan yang matang. Pendidikan seks sejak dini juga harus digalakkan agar anak-anak dapat lebih memahami dan melindungi diri mereka sendiri dari situasi yang tidak aman.