Inilah keberadaan dari ME, pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur (Jatim), yang merupakan  tersangka kasus dugaan Berita mengenai pengasuh pondok di Lumajang yang tersandung kasus pernikahan anak yang menghilang adalah sangat memprihatinkan. Kasus ini menunjukkan adanya kejahatan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh orang yang seharusnya melindungi dan mengasuh anak-anak tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh pengasuh pondok tersebut sangat tidak manusiawi dan melanggar hukum serta peraturan yang berlaku. Tindakan yang menyebabkan seorang anak menghilang karena dipaksa untuk menikah tentu saja merupakan tindakan kejahatan yang harus segera ditangani oleh pihak berwajib. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus dilindungi dan diberikan hak-hak dan perlindungan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Tindakan pengasuh pondok yang tidak bertanggung jawab tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian agar kasus ini bisa diungkap dengan baik dan pelaku bisa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Pendidikan mengenai hak-hak anak dan perlindungan terhadap anak harus ditingkatkan agar pengasuh pondok atau siapapun yang bekerja dengan anak-anak bisa memahami betapa pentingnya menjaga serta melindungi anak-anak dari berbagai macam ancaman dan kekerasan. Selain itu, peran orang tua juga sangat penting dalam menjaga dan melindungi anak-anak dari tindakan yang merugikan seperti kasus ini. Orang tua harus lebih memperhatikan keberadaan anak-anak serta memastikan bahwa mereka aman dan tidak menjadi korban tindakan kejahatan apapun. Masyarakat juga perlu terus mendukung pihak berwajib dalam menangani kasus-kasus seperti ini serta memberikan informasi apabila mengetahui adanya kejadian yang mencurigakan terhadap anak-anak. Menjaga keamanan dan perlindungan anak-anak adalah tanggung jawab bersama yang harus dijalankan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.