Satgas konflik gajah liar Lampung Barat mengaku kesulitan memantau pergerakan kawanan gajah karena GPS pada 2 ekor gajah rusak. Saya sangat prihatin dengan kondisi tersebut karena keberadaan kawanan gajah di Suoh Lampung Barat seharusnya bisa dipantau dengan baik oleh Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas melindungi hewan tersebut. Namun, apabila GPS yang mereka gunakan rusak dan sulit untuk dipantau, maka bisa berpotensi menimbulkan masalah bagi keberlangsungan hidup kawanan gajah tersebut. Hal ini bisa mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam keselamatan manusia yang tinggal di sekitar area tersebut. Diperlukan tindakan cepat dan perbaikan peralatan yang rusak agar Satgas dapat tetap mengawasi dan melindungi kawanan gajah dengan baik. Selain GPS, mungkin juga perlu dipertimbangkan penggunaan teknologi lain atau peningkatan sistem pengawasan lainnya agar keberadaan kawanan gajah tetap terpantau dengan baik. Kerjasama antara pemerintah, lembaga konservasi, masyarakat setempat, dan pihak terkait lainnya juga sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan hidup kawanan gajah ini. Selain itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat sekitar agar lebih peduli dan menjaga kelestarian lingkungan serta hewan-hewan yang ada di sekitar mereka, termasuk kawanan gajah. Masyarakat juga dapat membantu Satgas dalam pemantauan kawanan gajah ini agar keberadaan mereka tetap terjaga. Dukungan dari berbagai pihak akan sangat membantu dalam menjaga kawanan gajah tetap aman dan tidak terancam oleh berbagai faktor, termasuk faktor teknologi yang digunakan. Saya berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki GPS yang rusak dan memastikan kawanan gajah di Suoh Lampung Barat tetap terpantau dengan baik. Keberadaan kawanan gajah ini adalah warisan alam yang harus dijaga bersama demi keberlangsungan ekosistem dan kehidupan seluruh makhluk yang tinggal di sekitar area tersebut. Semoga masalah ini segera terselesaikan dan kawanan gajah dapat tetap hidup dengan aman dan terjaga.