Direktur Utama BPR BKK Kendal (Perseroda), Ahmad Mundolin pun ikut menyoroti jeratan pinjol yang bahkan bisa menyasar ke berbagai kalangan masyarakat Menurut saya, penjelasan yang disampaikan oleh Direktur BPR Kendal mengenai jerat pinjaman online (pinjol) sangatlah relevan. Pinjol memang seringkali menjadi pilihan terakhir atau solusi cepat bagi masyarakat yang membutuhkan dana mendesak. Namun, tingginya bunga dan ketentuan yang kurang jelas seringkali membuat peminjam terjerat dalam masalah utang yang tidak terkendali. Dalam konteks ini, memang benar bahwa pinjaman dari bank konvensional biasanya lebih aman daripada pinjol. Bank konvensional memiliki regulasi yang lebih ketat, suku bunga yang lebih terkontrol, serta ketentuan yang lebih jelas. Selain itu, biasanya bank juga memberikan konsultasi keuangan kepada nasabahnya sehingga nasabah benar-benar memahami konsekuensi dari pinjaman yang diajukan. Tentu saja, sebagai masyarakat yang semakin terdidik mengenai keuangan, kita juga harus bijak dalam memilih pinjaman. Sebelum mengajukan pinjaman, kita perlu mempertimbangkan dengan matang apakah pinjaman tersebut benar-benar diperlukan dan apakah kita mampu untuk melunasinya. Selain itu, kita juga perlu memahami secara detail mengenai ketentuan-ketentuan yang berlaku, termasuk mengenai suku bunga, biaya tambahan, dan jangka waktu pembayaran. Dengan memahami perbedaan antara pinjol dan pinjaman bank konvensional, kita sebagai masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan serta menghindari jerat utang yang bisa membawa dampak buruk bagi keuangan pribadi. Selain itu, adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan keuangan juga dapat menjadi langkah preventif untuk mengurangi risiko terjatuh ke dalam jerat pinjaman yang merugikan. Semoga informasi yang disampaikan oleh Direktur BPR Kendal ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas agar dapat mengambil keputusan finansial yang lebih bijak dan aman.