Suami membunuh istrinya yang sedang hamil 2 bulan di sebuah rumah kontrakan di Jalan Al Muhajidin-Jalan Asoka, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Tentu saja, saya sangat terkejut dan sedih mendengar berita tersebut. Tindakan kekerasan dalam rumah tangga sungguh tidak dapat dibenarkan, apalagi jika melibatkan perempuan yang sedang hamil. Sebagai suami, seharusnya ia harus melindungi dan mencintai istrinya, bukan malah merenggut nyawanya dengan cara yang sangat kejam. Saya merasa prihatin dengan kondisi ini dan semakin menyadari betapa pentingnya edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya menghormati dan melindungi perempuan, baik di rumah tangga maupun di masyarakat luas. Kejadian seperti ini seharusnya tidak boleh terulang lagi dan perlu ada langkah-langkah konkret untuk menghentikan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Saya juga berharap bahwa pihak berwajib dapat menindak tegas pelaku kekerasan ini dan memberikan keadilan bagi korban. Sanksi yang diberikan harus seberat mungkin sebagai bentuk hukuman yang pantas bagi pelaku kekerasan. Kita juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah tindakan kriminal yang harus dihentikan. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dan lebih proaktif dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan damai untuk semua, tanpa adanya tindakan kekerasan, terutama terhadap perempuan yang sudah seharusnya dilindungi dan dihormati.