Pemimpin Partai Persatuan Nasional Israel, Benny Gantz sesumbar bahwa negaranya bisa menghancurkan Hizbullah hanya dalam beberapa hari saja. Menurut saya, berita ini tidak hanya mencerminkan ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah antara Israel, Hizbullah, dan Iran, tetapi juga memperlihatkan kompleksitas hubungan antara ketiga pihak yang terlibat. Israel memang dikenal memiliki kekuatan militer yang kuat dan teknologi canggih, namun mengklaim bisa menghancurkan Hizbullah dalam beberapa hari terasa sedikit berlebihan. Hizbullah telah terbukti sebagai kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh, terutama dengan pengalaman perang di Suriah dan keberhasilan mereka dalam mengusir pasukan Israel pada perang Lebanon 2006. Reaksi Iran yang cepat atas ancaman Israel juga merupakan hal yang wajar mengingat hubungan erat antara Iran dan Hizbullah. Iran telah lama dianggap sebagai pendukung utama Hizbullah dan sebagai musuh utama oleh Israel, sehingga tidak mengherankan jika mereka merespons dengan gerak cepat. Konflik di Suriah juga membuat Iran semakin terlibat dalam urusan regional, termasuk dalam konflik antara Israel dan Hizbullah. Meskipun klaim Israel bisa menghancurkan Hizbullah dalam beberapa hari terdengar dramatis, akan lebih baik jika penyelesaian konflik dilakukan melalui dialog dan diplomasi. Kedua belah pihak sebaiknya mencari jalan damai untuk mengatasi perbedaan mereka daripada terlibat dalam konfrontasi bersenjata yang hanya akan menimbulkan korban dan kerugian yang lebih besar. Diperlukan kerja sama dan komitmen dari semua pihak terkait untuk mencari solusi yang menguntungkan semua pihak dan menghindari eskalasi konflik yang bisa berdampak luas di kawasan tersebut.