Penutupan Kasus Afif Bentuk Arogansi kah? Kapolda Sebut Penyebab Kematian AM karena Patah Tulang Iga

2 July, 2024
5


Loading...
Penutupan penyelidikan kasus penyiksaan Afif Maulana (12), seorang pelajar di Padang oleh aparat dianggap sebagai bentuk arogansi kepolisian.
Saya merasa bahwa judul berita tersebut tidak sepenuhnya menggambarkan secara objektif dan menyeluruh mengenai kasus yang sedang berlangsung. Penutupan kasus Afif dengan alasan penyebab kematian AM adalah karena patah tulang iga terkesan terlalu mudah dipermudah dan tidak memberikan kejelasan yang memadai kepada masyarakat. Sebagai Kapolda, seharusnya memberikan penjelasan yang lebih rinci dan transparan kepada publik mengenai proses penyidikan dan alasan di balik penutupan kasus tersebut. Secara umum, penutupan kasus dengan alasan yang kurang jelas dapat menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan terhadap penegakan hukum. Menyebutkan bahwa penyebab kematian korban adalah karena patah tulang iga juga menimbulkan pertanyaan mengenai keabsahan alasan tersebut. Apakah patah tulang iga tersebut disebabkan oleh tindakan kekerasan atau apakah ada faktor lain yang menyebabkan hal tersebut terjadi? Semua pertanyaan ini perlu dijawab dengan jelas agar masyarakat bisa menerima penutupan kasus tersebut dengan bijak. Hal ini juga menimbulkan diskusi mengenai arogansi kekuasaan yang mungkin terjadi dalam penanganan kasus-kasus kekerasan. Apakah pihak kepolisian terlalu mudah menutup kasus-kasus tanpa melakukan penyelidikan yang mendalam? Apakah terdapat pihak-pihak yang terlindungi dan tidak diusut tuntas karena kedekatan dengan pihak berwenang? Dalam penegakan hukum, transparansi dan akuntabilitas sangatlah penting agar kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian tetap terjaga. Oleh karena itu, penting bagi Kapolda dan pihak terkait untuk memberikan penjelasan yang jelas, rinci, dan meyakinkan mengenai penutupan kasus ini agar masyarakat dapat menerima keputusan tersebut dengan baik. Kasus seperti ini juga menunjukkan pentingnya adanya mekanisme pengawasan internal yang kuat dalam institusi kepolisian agar penegakan hukum dapat berjalan dengan lancar dan adil. Dengan adanya mekanisme tersebut, diharapkan kasus serupa dapat ditangani secara transparan dan profesional tanpa adanya dugaan arogansi kekuasaan atau keberpihakan terhadap pihak tertentu. Secara keseluruhan, penutupan kasus Afif dengan alasan patah tulang iga perlu disikapi dengan kritis dan hati-hati. Masyarakat berhak untuk menuntut kejelasan dan keadilan dalam penegakan hukum, serta diharapkan pihak berwenang dapat memberikan penjelasan yang memadai dan meyakinkan kepada publik untuk menjaga integritas dan kepercayaan terhadap institusi kepolisian.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment